"Sebarang perdebatan dan persoalan di dunia blog mencerminkan keinginan rakyat untuk mengembalikan hala tuju negara kepada landasannya yang sebenar. Sekian lama dibungkam suara-suara berani muncul mencabar naratif sang penguasa." Anwar Ibrahim

Wednesday, December 30, 2009

Pernikahan




Assalamualaikum

Pada hari ini, Allah subhanahu wata'ala satukan dua insan yang berbeda.
Pada hari ini, Dia padukan dua hati . pada hari ini Dia dekatkan dua insan
yang dulu berjauhan.
Dan pada hari ini pula, Allah subhanahu wata'ala halalkan hubungan seorang
muslimah dengan seorang muslim dengan jalan dan cara yang syar'ie sesuai
dengan al-Qur'an dan Sunnah.

"Semoga Allah memberikan keberkatan kepada kedua mempelai di kala suka
maupun duka. Serta menyatukan mereka berdua dalam kebaikan."

Sungguh di antara hal-hal yang menggembirakan saat ini, kita lihat para
pemuda muslim berhasrat kuat untuk menikah, meskipun banyak kesulitan yang
harus mereka hadapi dan begitu besar biaya yang mereka tanggung. Hal itu
tidak lain semata-mata karena keinginan mereka untuk mencari jalan yang
halal, dan benar-benar untuk menjaga kesucian diri mereka, serta demi
mewujudkan cita-cita membangun keluarga muslim yang akan menjadi salah satu
bagian terpenting dalam membangun masyarakat, bahkan umat Islam seluruhnya.

1.Pernikahan Merupakan Petunjuk Para Nabi Dan Rasul 'alaihimussalam.
Barangsiapa yang membencinya, sungguh dia telah menyelisihi sunnah dan
menentang petunjuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Beliau bersabda, "
Demi Allah!! Sungguh aku Adalah orang yang paling takut
dan paling bertakwa kepada Allah subhanahu wata'ala di antara kalian.
Tetapi aku berpuasa dan aku juga berbuka, aku shalat dan aku juga tidur ,
aku pun menikahi wanita-wanita. Barangsiapa yang tidak suka dengan
sunnahku, maka ia bukan termasuk umatku
." (Muttafaq 'alaih).

2. Pernikahan Sebagai Realisasi Dari Memenuhi Panggilan Allah subhanahu
wata'ala.
Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya,

"
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang
yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka
dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui."
(QS. An-Nur: 32)

3. Pernikahan Adalah Panggilan Fitrah.
Barangsiapa yang meninggalkannya dan mencari selain dari itu, sungguh ia
telah menyalahi fitrah tersebut. Dan barangsiapa yang menyalahinya, niscaya
ia berada di jurang kehancuran.
Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya,

"(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah
itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui
." (QS. Ar-Rum: 30)

4. Pernikahan Merupakan Salah Satu Nikmat Allah Yang Paling Agung
Bagi Hamba-hamba-Nya, Jalan Menggapai Kasih Sayang, Langkah Menuju Bahagia,
Tanda Kemapanan, Dan Sarana Untuk Meraih Anugerah.
Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya,

"
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir
." (QS. Ar-Rum: 21)

5. Pernikahan Adalah Jalan Syar'ie Untuk Menyalurkan Nafsu Kejantinaan
(seks) Secara Halal.
Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya,

"
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri
mereka atau budak yang mereka miliki; Maka sesungguhnya mereka dalam hal
ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah
orang-orang yang melampaui batas
". (QS. Al-Mu'minun: 5-7)

6. Pernikahan Sebagai Perisai Para Pemuda Dan Pemudi Dari Fitnah Dan
Penyimpangan, Kefasikan Dan Kemaksiatan.
Oleh karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan kepada para
pemuda untuk segera menikah. Sebagaimana sabda beliau shallallahu 'alaihi
wasallam ,

"
Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian ada yang mampu menikah,
maka hendaklah ia menikah. Sungguh ia (pernikahan) dapat lebih menahan
pandangan dan dapat lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum
mampu, maka hendaklah ia berpuasa. Sungguh ia adalah peredam baginya
."
(Muttafaq 'alaih).

7. Pernikahan Jalan Mudah Untuk Meraih Pahala Dari Allah subhanahu
wata'ala.
Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepada
kita bahawa sebaik-baik infak(belanja-nafkah) adalah infak yang diberikan
kepada isteri dan keluarga.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"
Satu dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dan satu dinar yang kamu
infakkan untuk membebaskan hamba abdi, dan satu dinar yang kamu sedekahkan
untuk orang miskin, dan satu dinar yang kamu infakkan untuk isterimu, maka
yang paling utama adalah satu dinar yang kamu infakkan untuk isterimu
."
(HR. Muslim).

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pula kepada Sa'ad bin Abi
Waqas radhiyallahu 'anhu,
"
Sungguh tidaklah kamu menginfakkan suatu infak semata untuk mencari wajah
Allah(keredhaanNYA), melainkan kamu mendapatkan pahala padanya. Bahkan apa
yang kamu letakkan pada mulut isterimu
." (Muttafaq 'alaih).

Dan yang lebih agung dari itu semua adalah pahala yang diberikan kepada
suami dan isteri tatkala melakukan hubungan intim (bersetubuh).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Dan dalam persetubuhan
kalian terdapat sedekah"
Mereka bertanya, "Ya Rasulullah! Salah seorang di antara kami menyalurkan
syahwatnya (kepada isterinya). Apakah ia mendapatkan pahala padanya?!

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Bagaimana menurutmu, seandai
nya seseorang menyalurkan syahwatnya pada suatu yang haram, apakah ia
berdosa? Maka demikian sebaliknya jika ia menyalur kannya pada suatu yang
halal, ia mendapat kan pahala." (HR. Muslim)

8. Pernikahan Yang Cemerlang Adalah Yang Dibangun Di Atas Dasar-dasar
Syar'ie Yang Benar.
Di antara dasar-dasar tersebut yang paling agung adalah kesolihan pasangan
suami isteri. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"
Jika datang kepadamu seorang lelaki yang kamu sukai (redhai) agama dan
akhlaknya, nikahkanlah dia (dengan putrimu), jika tidak, maka akan terjadi
fitnah dan kerusakan besar di muka bumi ini
." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu
Majah. Dishahihkan oleh Al-Albani).

Seseorang bertanya kepada Al-Hasan rahimahullah, "Kepada siapa selayaknya
aku menikahkan putriku?" ia menjawab, "Kepada lelaki yang bertakwa kepada
Allah subhanahu wata'ala. Sesungguhnya jika ia mencintai putrimu, ia tentu
akan memuliakannya. Dan jika ia membencinya, niscaya ia tidak akan berbuat
aniaya terhadapnya."

Suami yang memiliki agama sudah barang tentu tidak akan berbuat zhalim
terhadap isterinya saat ia marah, tidak mendiamkannya tanpa sebab, tidak
bersikap buruk ketika mempergaulinya, dan juga tidak menjadi fitnah bagi
istri/keluarganya dengan membawa sesuatu yang mungkar, atau alat-alat yang
melalaikan (musik, orkes, film, dsb) ke dalam rumah. Akan tetapi ia akan
berbuat dan bersikap seperti apa yang disabdakan oleh Rasulullahshallallahu
'alaihi wasallam ,

"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku
adalah sebaik-baik kalian terhadap keluargaku". (HR. Ibnu Majah)

Maka sudah sepatutnya para wali perempuan untuk selalu melihat dan
mengutamakan agama dan akhlak seorang lelaki yang akan menjadi suami bagi
putrinya. Karena sesungguhnya seorang perempuan akan menjadi tawanan dengan
pernikahannya tersebut. Sedangkan seorang wali yang menikahkan putrinya
dengan lelaki fasik dan gemar berbuat maksiat/bid'ah, sungguh ia telah
berbuat aniaya terhadap putrinya dan dirinya sendiri.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Wanita dinikahi karena
empat hal, yakni: Karena hartanya, karena keturunannya, karena
kecantikannya dan karena agamanya. Maka raihlah keberuntungan dengan
memilih wanita karena agamanya, jika tidak, maka merugilah" (HR. Muslim).

Seorang isteri yang memiliki agama, ia senantiasa patuh kepada suaminya
dalam segala hal, selain maksiat kepada Allah, menjaga dirinya dan harta
suaminya, tatkala sang suami tak ada di sisinya. Ia tidak meninggalkan
maupun mengabaikan hubungan suami-isteri, tidak keluar rumah tanpa
sepengetahuan suaminya, juga tidak berpuasa sunnah sedangkan suami sedang
bersamanya, kecuali dengan izinnya. Dan ia tidak mengizinkan siapa pun yang
tidak disukai suaminya masuk ke dalam rumahnya. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda,

"Janganlah seorang isteri berpuasa (sunnah) sedangkan suaminya bersamanya,
kecuali dengan izinnya." (Muttafaq 'alaih).

9. Pernikahan Merupakan Kekuatan Umat, Membentuk Generasi-generasi Pemuda
Baru Dan Dapat Menggentarkan Musuh-musuh Islam.
Pernikahan merupakan satu wasilah (sarana) untuk meningkatkan kuantitas
(jumlah) umat dan memakmurkan bumi Allah subhanahu wata'ala. Oleh karenanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat menganjur kan untuk menikahi
wanita-wanita yang memiliki banyak keturunan/subur (al-walud). Sebagaimana
sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,

"
Nikahilah wanita yang penyayang lagi memiliki banyak keturunan (subur),
maka sesungguhnya aku akan berbangga-bangga dengan kalian di depan umat
lainnya pada hari Kiamat
." (HR. Abu Daud dan An-Nasa'i dan Ahmad).

10. Pernikahan Sebagai Sarana Perkenalan dan Pertemuan Di Antara Beberapa
Keluarga.
Sehingga terjalinlah kasih sayang dan persaudaraan di antara kaum muslimin.
Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya, "Hai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (QS. Al-Hujurat: 13)

Sejarah telah membuktikan, bahwa banyak suku dan bangsa yang dahulu tidak
pernah akur, saling berseteru satu dengan yang lainnya, bahkan seakan
menjadi permusuhan yang abadi dan peperangan yang tak ada akhirnya, maka
tatkala terjadi pernikahan silang di antara suku-suku dan bangsa-bangsa
yang berseteru tersebut, hilanglah permusuhan dan padamlah api kemarahan,
berganti kasih sayang dan persaudaraan serta rahmat dan saling
tolong-menolong di antara mereka. Wallahu a'lam.

No comments: